AlFatihah
Ayat 5
"Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada-Mu-lah
kami meminta pertolongan."
Di dalam
ayat-ayat yang lalu Allah telah kita kenal bahwa Dia itu Rahman dan Rahim
serta Rabbul `Alamin juga Maliki Yaumiddin. Sementara oleh karena
kehebatan ciptaan-Nya dan nikmat-nikmat-Nya yang tak terhitung yang Dia
curahkan kepada kita, maka kita mengucapkan syukur dan pujian kepadanya
dengan mengatakan Alhamdulillahi rabbil `alamin.
Sudah
sepatutnyalah jika sekiranya kita menghadapkan diri kita kepadanya, dan
seraya mengakui ketidakmampuan dan kelemahan kita maka kita juga
mengatakan bahwa kita adalah hamba-hamba-Nya yang tulus. Kita ucapkan, Ya
Allah, hanya dihadapan perintah-Mu-lah kami menundukkan kepala, bukan
dihadapan perintah selain-Mu. Kami bukanlah hamba-hamba emas dan kekayaan
duniawi juga bukan budak-budaknya kekuatan dan kekuasaan imperialis.
Oleh karena
solat yang merupakan manifestasi ibadah dan penyembahan Tuhan ditunaikan
secara berjamaah maka umat Islam satu suara di dalam satu barisan secara
kompak menyatakan 'iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin' , yaitu
bahwa bukan hanya aku melainkan kami semua adalah hamba-hamba-Mu dan
kepada-Mulah kami memohon pertolongan. Ya Allah bahkan ibadah yang kami
tunaikan ini pun adalah berkat pertolongan-Mu. Jika Engkau tidak menolong
kami, niscaya kami akan menjadi hamba dan budak selain-Mu.
Kesimpulan yang
dapat diambil sebagai pelajaran dari ayat ini ialah sebagai berikut:
Pertama,
meskipun undang-undang yang menguasai alam materi dan formula-formula
fisika dan kimia kita yakini, namun semua itu berada di bawah kekuasaan
Allah dan di bawah kehendak-Nya. Karenanya, kita harus berserah diri
kepada Allah, bukan kepada alam. Hanya kepada Allah kita memohon bantuan,
termasuk dalam urusan materi.
Kedua,
jika dalam setiap solat dengan sepenuh hati dan khusyuk kita nyatakan
bahwa kita hanya menghambakan diri kepada Allah, maka kita tidak akan
menjadi orang yang congkak dan takabur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar