Powered By Blogger

Senin, 02 April 2012

Makkiyah dan Madaniyah

Makkiyah dan Madaniyah

Pengertian
  • Berdasarkan mukhatab (lawan bicara)
- Makkiyah adalah ayat/surat yang diturunkan untuk penduduk Mekkah.
- Madaniyah adalah ayat/surat yang diturunkan untuk penduduk Madinah.
  • Definisi ini mengandung kelemahan, karena Al-Qur’an tidak selalu ditujukan kepada penduduk Mekah atau Madinah. Terkadang mukhatab-nya adalah Nabi SAW sendiri. Contohnya:
-يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ الآية،
-إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ الآية.
  • Berdasarkan tempat
- Makkiyah adalah ayat/surat yang diturunkan di Mekkah dan sekitarnya.
- Madaniyah adalah ayat/surat yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya.
  • Definisi ini mengandung kelemahan karena tidak mencakup ayat yang diturunkan jauh dari Mekkah.
Contohnya ayat 45 surat al-Zukhruf:
وَاسْأَلْ مَنْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ الآي
Ayat tersebut di turunkan di Baitul Maqdis ketika Nabi melakukan Isra’.
  • Berdasarkan waktu
- Makkiyah adalah ayat/surat yang diturunkan sebelum hijrah ke Madinah.
- Madaniyah adalah ayat/surat yang diturunkan sesudah hijrah ke Madinah, meskipun turun di  Mekkah.
  • Pertimbangannya:
  1. Definisi ini jami’ (mencakup seluruh aspek) dan mani’ (mengecualikan yang bukan aspek) serta masyhur di kalangan ulama.
  2. Meminimalkan perbedaan-perbedaan pendapat.
  3. Lebih dekat kepada pemhaman sahabat yang memandang surat at-Taubah tidak seluruhnya diturunkan di Madinah, tetapi sebagian diturunkan dalam perjalanan Nabi Saw dari Tabuk ke Madinah.



  • Faedah mengetahuinya
  • Metode
  1. Mengetahui nasikh dan mansukh, bagi ulama yang menyakini adanya nasikh-mansukh dalam al-Qur’an.
  2. Membantu memahami al-Qur’an dengan mengetahui tempat dan waktu turunnya Al-Qur’an.
  3. Mengetahui sejarah dan proses graduasi penetapan syariat.
  4. Mengetahui sejarah (sirah) Nabi.
  5. Menjelaskan perhatian kaum muslimin terhadap Al-Qur’an dengan cara mengingat aspek kesejarahan turunnya Al-Qur’an.
  6. Membantu mengetahui sababun nuzul.
  7. Membuktikan keaslian al-Qur’an dari perubahan.
Untuk mengetahui Makkiyah dan Madaniyah didasarkan kepada dua cara/metode:
1. Naqly; Riwayat dari sahabat.
2. Aqly; dengan cara analogi (qiyasi ijtihadi) terhadap ciri-ciri umum yang ada pada ayat/surat.
  • Ciri-ciri
Ciri khusus Makkiyah
  1. Setiap surat yang terdapat kata “kalla”.
Terdapat pada 15 surat pada separoh terakhir, diulang 33 x.
  1. Setiap surat yang terdapat ayat sajadah.
  2. Setiap surat yang diawali huruf muqathaah (huruf hijaiyyah), kecuali al-Baqarah dan Ali Imran.
  3. Setiap surat yang berisi kisah para Nabi dan umat terdahulu, kecuali al-Baqarah.
  4. Setiap surat yang berisi kisah Adam dan Iblis, kecuali al-Baqarah.
  1. Setiap ayat/surat yang diawali يأيها  الناس kecuali pada surat Al-Hajj.
  2. Setiap surat mufashshal.


Ciri khusus Madaniyah
  1. Setiap ayat/surat yang berisi tentang hudud dan faraidh.
  2. Setiap ayat/surat yang berisi tentang kebolehan jihad dan hukum-hukumnya.
  3. Setiap surat yang menerangkan kaum munafik, kecuali al-Ankabut.
Kategorisasi surat Makkiyah dan Madaniyah didasarkan kepada jumlah kebanyakan ayatnya.
Maka surat-surat dapat dibagi 4 macam:
  1. Seluruh ayatnya Makkiyah, seperti al-Mudatsir, dll.
  2. Seluruhnnya Madaniyah, seperti Ali Imran.
  3. Sebagian besar Makiyah, sebagian lain Madaniyah, seperti al-A’raf.
  4. Sebagian besar Madaniyah, sebagian Makiyah, seperti al-Hajj.
  • Catatan
Pendapat terkuat menyatakan ayat pertama turun adalah 5 ayat dari surat al-`Alaq.Sedangkan ayat terakhir turun adalah menurut al-Zarqani adalah  ayat 278, 281, 282 dari surat Al-Baqarah, karena menurut riwayat Ibn Abi Hatim, Rasulullah hanya hidup 9 hari setelah ayat-ayat tersebut turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar