Al-Qur'an Berbicara Mengenai Kejadian-kejadian
Pengakuan Seorang Mata-mata CIA
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan
mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (4:142)
|
Muhammad Rusli Malik
Hanya
berselang beberapa hari setelah ‘menangkap’ pesawat intai siluman
tercanggih tanpa awak Amerika RQ-170, Iran kembali menagkap seorang
agen (mata-mata) CIA yang sudah sangat terlatih dan berpengalaman: Amir
Mirza-Hekmati. Tugas yang sedang diemban Hekmati saat tertangkap
sungguh luar biasa dan beresiko tinggi. Dia coba disusupkan oleh CIA ke
dalam Dinas Intelijen Republik Islam Iran (RII) untuk memberikan
setumpuk informasi palsu dan menyesatkan. Targetnya, selain menyerang
instalasi nuklir dan lembaga-lembaga vital RII, juga rencananya akan
mengacau kembali Iran usai Pemilu tahun depan.
Secara
teknis, Hekmati tidak mengalami kesulitan melaksanakan tugas ini sebab
dia sendiri adalah keturunan asli Persia yang mukim di Amerika. Bahasa
dan tampangnya sangat mendukung. Tetapi CIA tidak sadar kalau pasukan
Imam Zaman-nya RII telah mengikuti gerak-gerik Hekmati sejak bertugas
di Afghanistan dan Iraq—sebagaimana tidak sadarnya ketika gambar RQ-170
dilayar monitornnya sebetulnya sudah diganti dengan pesawat imaginer
dan yang asli telah diambil alih oleh komputer Iran. Sehingga begitu
bukti-bukti dianggap cukup, agen RII pun membekapnya. Kemudian pihak
RII berhasil membujuknya untuk membeberkan jati dirinya beserta
tugas-tugas yang ada di pundaknya di depan kamera televisi yang
memancarkannya ke seluruh dunia, sehingga pihak Paman Sam tidak bisa
mengelak atau berdusta—seperti yang sering dilakukannya selama ini.
Maka yang bisa dilakukan oleh Washington hanya meminta agar agen
andalannya itu segera dibebaskan sebagaimana Obama meminta agar pesawat
mata-mata termoderennya itu dikembalikan.
Inilah sebagian dari pengakuan Hekmati:
“Saya
tamat SMA tahun 2001 dan memutuskan untuk bergabung dengan Mileiter
Amerika. Agustus 2001, saya secara resmi memakai seragam Tentara
Amerika dan menerima pelatihan kemiliteran. Setelah menjalani pelatihan
kemiliteran secara umum dan khusus, saya kemudian dikirim ke sebuah universitas khusus untuk mempelajari bahasa-bahasa Timur Tengah....
“Setelah
itu, saya masuk wilayah Iraq sebagai seorang analis intelijen dengan
menggunakan seragam militer Amerika, dan missi utama saya ialah
mengidentifikasi sejumlah tokoh diantara pejabat-pejabat negara. Saya
melakukan penilaian terhadap pendapat pejabat-pejabat tersebut mengenai
Amerika dan kehadiran tentara Amerika di Iraq. Tujuan kami ialah untuk
menemukan sosok diantara pemimpin dan pejabat yang condong ke Amerika
dan melakukan sesuatu sehingga, jika ada insiden yang terjadi, mereka
mendukung tentara dan pemerintah Amerika Serikat. Dan setelah
mengirim laporan kami ke Dinas Intelejen Amerika, petugas keamanan
mengadakan pertemuan rahasia bersama pejabat-pejabat ini dan coba
membangun hubungan yang lebih dekat dengan mereka.
“Amerika
bermaksud membangkrutkan OPEC dengan mengambil alih sumur-sumur minyak
Iraq dan berbuat sesuatu agar minyak hanya diperdagangkan dalam dollar
dan agar kekuatan Amerika lebih besar ketimbang Cina dan Rusia.
“Salah
satu alasan di balik kehadiran AS di Iraq ialah untuk bercokol di Timur
Tengah dan melakukan infiltrasi ke tengah masyarakat Muslim dengan cara
menyusupi kelompok-kelompok Islam dan menciptakan perpecahan (di antara
mereka).
“Tujuan
lainnya ialah agar Amerika tetap memegang kendali di Timur Tengah,
termasuk Iran, Syria, Lebanon, Iraq, Bahrain, dan bahkan Tunisia, untuk
mencegar Republik Islam Iran menjadi model bagi negara-negara ini.
“Saya
juga pernah dipekerjakan di KUMA (Perusahaan Game). Perusahaan
komputer ini menerima uang dari CIA untuk memproduksi, mendisain, dan
mendistribusikan secara gratis game-game dan filem-filem khusus dengan
tujuan memanipulasi opini publik di Timur Tengah. Tujuan perusahaan ini
ialah meyakinkan masyarakat Iran dan seluruh dunia bahwa apa saja yang
Amerika lakukan di negara-negara ini adalah sebuah langkah yang
baik....”
Kemudian
hanya berselang beberapa hari, pemerintah Iraq mengeluarkan Surat
Penangkapan kepada Wakil Presiden Tareq al-Hashemi atas keterlibatannya
dalam pembunuhan sejumlah pejabat Iraq. Menurut pengakuan 13 orang bodyguard-nya,
Hashemi memerintahkan kepada mereka untuk melakukan pembunuhan terhadap
sejumlah jenderal, anggota militer, polisi, seorang pejabat kementerian
kesehatan, dan juga seorang pejabat kementerian luar negeri. Setiap
order, mereka menerima 3.000 (tiga ribu) dollar.
Apakah kasus Tareq al-Hashemi ini ada kaitannya dengan pengakuan Amir Mirza-Hekmati tadi? Sangat mungkin.
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan
mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (4:142)
“Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan
orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. Apa saja yang kalian nafkahkan di jalan Allah niscaya
akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kalian tidak akan dianiaya
(dirugikan). Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah
kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan jika mereka bermaksud hendak
menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu).
Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu'min.” (8:60-62)
Sumber:
1).http://tehrantimes.com/politics/93702-cia-spy-us-sought-to-prevent-iran-from-being-a-model-in-mideast-
4). Kitab Suci al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar